Tuesday, November 15, 2011

THAILAND ANTARA BANJIR DAN MEDALI by A.R. Loebis

Jakarta, 14/11 (ANTARA) - Para atlet Thailand berusaha keras mempertahankan supremasi mereka sebagai juara umum pada SEA Games XXVI di tengah kegalauan banjir di negaranya yang sudah memakan korban 562 jiwa.

Banjir terburuk lebih dari 50 tahun di Thailand dikhawatirkan akan menewaskan lebih banyak lagi sementara dua orang hilang selama negara itu dilanda banjir lebih dari tiga bulan.
Departemen Pencegahan Bencana dan Mitigasi negara itu menyebutkan, banjir masih terjadi di 22 provinsi, termasuk ibukota Bangkok, di wilayah tengah dan timur laut, sementara di 42 provinsi lainnya berangsur mulai pulih. Tapi sekitar lima juta warga saat ini masih menderita.

Di Bangkok, 27 komunitas di 13 kabupaten telah terpengaruh oleh banjir disebabkan hujan lebat dan badai tropis yang menyerang 64 dari 77 provinsi di seluruh negara itu sejak akhir Juli, berdampak terhadap lebih dari 13 juta orang, atau satu dari setiap lima warga Thailand.

Puluhan ribu pabrik juga kebanjiran, mengakibatkan lebih dari satu juta karyawan menanggung risiko kehilangan pekerjaan, dan menyebabkan kerugian sekitar 4,5 miliar dolar AS. Kerusakan ekonomi diperkirakan mencapai antara 23-28 miliar dolar AS.

Di tengah kegalauan itu, sebanyak 405 atlet Thailand (236 putera dan 169 puteri) meninggalkan kampung dan sanak keluarga mereka yang kedinginan, demi menegakkan panji olahraga mereka sekaligus guna mempertahankan gelar pada event yang diadakan di kawasan Jakarta dan Palembang.
Sejak laga diadakan Jumat lalu, negara Gajah Putih itu sudah mengumpulkan 22 medali emas hingga Senin siang, sedangkan Indonesia yang berusaha meraih gelar dari mereka, berada di puncak klasemen dengan raihan 42 medali emas.

Negara tetangga yang sudah menjadi tuan rumah sebanyak enam kali itu, sejak 1959, meraih medali emas mereka dari cabang atletik (7 keping), dayung (5), taekwondo (4), dayung (3), tembak (1), pentaque (1) dan sepeda (1). Selain itu, mereka sudah mengoleksi 22 medali perak dan 25 perunggu.
Sedangkan Indonesia di puncak klasemen dengan raihan sementara 42 medali emas yang didulang dari karate (9), sepatu roda (8), atletik (7), kano (6), sepeda (3) taekwondo (3), renang (2), tembak (2), loncat indah (1) dan panjat tebing (1). Selain itu sudah ada 31 medali perak dan 25 perunggu.

Di bawa posisi Thailand menyusul juara umum 2003 Vietnam dengan 19 medali emas 19 perak dan 24 perunggu, dibayangi Singapura (13-12-18) dan juara umum 2001 Malaysia (10-10-20).
Dalam memberikan dukungan moral kepada para atletnya, Putri Raja Thailand, HRH Princess Sirivannavari Nariratana, menyaksikan langsung beberapa pertandingan di Palembang, termasuk laga sepak takraw putri beregu Thailand melawan Indonesia, ketika mereka mengalahkan tim tuan rumah 3-0, Sabtu.

Manajer tim Pairoj Archarungroj mengatakan, mereka amat senang dan motivasi para pemain terpacu menyaksikan putri Raja Bhumibol Adulyadej tersebut hadir mendukung penampilan mereka.
Di cabang sepak bola, yang paling populer di SEA Games, Thailand yang pernah juara sebanyak 12 kali dan empat kali sebagai runner-up, kini berada di urutan keempat klasemen penyisihan Grup A.

Tim Gajah Putih itu tersingkir setelah Indonesia berada di puncak dengan simpanan sembilan poin setelah menang tiga kali termasuk menundukkan mereka 3-1, sedangkan urutan kedua ditempati Malaysia (7) dan Singapura (4). Di bawah Thailand, bertengger Kamboja dengan nilai nol setelah kalah empat kali dan kemasukan 16 gol.
Tim sepak bola Thailand merupakan salah satu cabang yang mengalami pukulan berat dengan adanya banjir, karena mereka tidak dapat menyusun kekuatan sebagai persiapan ke Jakarta, juga untuk menghadapi penyisihan Piala Dunia 2014.

Manajer tim Kasem Jariyawatwong mengakui ia berusaha keras menaikkan semangat dan mental para pemainnya, terlebih setelah mereka kalah atas Malaysia dan Indonesia. "Hasil dengan Indonesia amat menentukan nasib kami dan ternyata kami kalah," katanya.

Terus maju
Namun Thailand masih terus menyusun kekuatan mereka dan terus akan maju, karena kontingen itu tampil di semua cabang yang dipertandingkan dan mereka masih memiliki kekuatan besar di beberapa cabang yang belum dan sedang dipertandingkan, di antaranya tinju, boling, angkat besi, menembak, sepak takraw dan atletik.
Ketika Puteri Raja Thailand Sirivannavari Nariratana datang ke Indonesia untuk memberikan moral kepada para pasukan olahraganya, PM Yingluck Shinawatra mengutarakan batal ke KTT Asia-Pasifik di Hawaii, sehingga menunda debutnya di panggung dunia karena harus menangani banjir terburuk di kerajaan itu.

PM Yingluck Shinawatra, yang menghadapi krisis pertama dari kepemimpinannya, berencana akan memberikan penjelasan kepada para peserta Forum Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) tentang krisis banjir itu dan meningkatkan kepercayaan investor di negara itu.

Tetapi dengan banjir yang menusuk jantung kota Bangkok yang berpenduduk 12 juta jiwa itu, menyebabkan Yingluck mengirim Wakil PM Kittirat Na-Ranong, yang juga menteri perdagangan, untuk mewakilinya.

"Saya kira pada saat ini seluruh rakyat Thailand harus dibantu dalam krisis banjir itu," katanya kepada wartawan.

Banjir masih mengancam berbagai kehidupan di negara itu, namun semangat juang pada atlet mereka di SEA Games XXVI hingga minggu depan patut diacungi jempol.

Dan sejauh mana "United & Rising" yang merupakan tema SEA Games XXVI yang notabene merupakan pemersatu negara Asia Tenggara menyikapi kesengsaraan akibat musibah nasional di negara tetangga ini?
***6***

(T.A008/B/I015/I015) 14-11-2011 17:26:51

No comments: