Sunday, November 20, 2011

MYANMAR 2013 MYANMAR 2014 Oleh A.R. Loebis

Jakarta, 16/11 (ANTARA) - Ribuan atlet akan numplek di Myanmar pada 2013 saat SEA Games XXVII berlangsung, kemudian pada 2014 negara itu hampir pasti akan menjadi ketua Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menggantikan Brunei Darussalam.
Delegasi Myanmar sudah mempresentasikan di hadapan perwakilan negara peserta SEA Games tentang kesiapan sebagai tuan rumah pada 2013, Sabtu (12/11) di Palembang.

Myanmar menyampaikan rencana lokasi SEA Games yang tengah dibangun, termasuk Stadion Zabuthiri dan Gelora Zayathiri di Naw Pyi Taw, ibu kota Myanmar, sedangkan upacara resmi pembukaan diadakan pada 11 Desember 2013 dengan menghidangkan 32 cabang olahraga.

Kuatnya niat negara itu ditandai pula dengan diperkenalkan maskot berbentuk burung hantu. Dalam kepercayaan masyarakat Myanmar, burung hantu adalah hewan pembawa keberuntungan dan negara itu memilih maskot berbentuk burung hantu berwarna coklat muda yang dinamai Shwe Yoe dan Ma Moe.

Sesuai urutan, Myanmar seharusnya menjadi ketua ASEAN pada 2015, sementara Laos pada 2014. Tetapi pemerintah Myanmar berunding dengan pemerintah Laos untuk bertukar giliran sebagaimana Indonesia dan Brunei Darussalam pada 2011 dan 2013. Kamboja akan menjadi ketua ASEAN pada 2012, disusul Brunei Darussalam tahun 2013.

Myanmar merupakan negara yang baru mengakhiri pemerintahan militeristik dan otoriter. Negara ini disorot dunia internasional atas sejumlah kasus pelanggaran hak asasi manusia dan melakukan tahanan rumah kepada pemimpin gerakan demokrasi Aung San Suu Kyi dan 13 November 2010 dibebaskan dari status tahanan rumah.

Kini, seluruh negara anggota ASEAN mendukung Myanmar sebagai ketua ASEAN tahun 2014. "Sekarang waktunya sudah tepat bagi negara itu untuk jadi ketua," kata Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa usai Konferensi Tingkat Menteri ASEAN di Bali Nusa Dua Convention Centre, Bali, Selasa, 15 November 2011.

Myanmar yang gabung dengan ASEAN pada 1997, mengajukan secara resmi permohonan menjadi Ketua ASEAN pada 2014 dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-18 pada Mei lalu di Jakarta. Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2011 membawa permohonan tersebut untuk dibahas oleh semua negara anggota ASEAN.

Marty mengatakan, ada kesan kuat dari negara-negara ASEAN bahwa sudah ada kemajuan yang signifikan di Myanmar. "Tentu ini bukan akhir, masih berlangsung," ujarnya, seperti diberitakan media.

Kiprah Myanmar

Myanmar hingga hari ke-15 SEA Games Jakarta-Palembang, Rabu siang, baru mengumpulkan 12 medali perak dan 16 perunggu dan bertengger di urutan ketiga dari bawah klasemen sementara.

Negara yang dahulu bernama Burma (1948-1992) ini, belum meraih satu pun medali emas, sedangkan pada SEA Games XXVI Laos mereka meraup (12-22-37) dan berada di urutan keempat dari bawah setelah Kamboja (3-10-27), Brunei Darussalam (1-1-8) dan Timor Leste (0-0-3).


SEAP GAMES

Kiprah negara itu amat jauh berbeda dibanding awal penyelenggaraan pesta olahraga se-Asia Tenggara ini. Pada 1959 saat pertama kali ajang olahraga ini digelar dengan nama Southeast Asian Pennisula Games (SEAP Games) atau Pesta Olahraga semenanjung Asia Tenggara, Myanmar menjadi negara dengan nomor urut kedua.

Ketika itu, Myanmar mendapatkan 11 medali emas. Thailand, yang ada di posisi juara umum, mendapatkan 35 medali emas.

Dua tahun berikutnya, Myanmar mampu membalik keadaan ketika pada 1961 menggeser Thailand sebagai juara umum. Myanmar menjadi juara dengan perolehan medali sama dengan Thailand dua tahun sebelumnya. Thailand meraih 21 emas.

Lama tak menduduki posisi tiga besar pasca SEAP Games 1961, Burma kembali menjadi raja di SEAP Games kelima 1969. Myanmar memperoleh medali emas terbanyak dengan jumlah 57 medali.

Pasang surut prestasi Myanmar di SEAP Games tercatat dua kali menjadi juara umum dan satu kali menjadi juara dua. Terakhir SEAP Games, Myanmar menempati posisi ketiga dengan memperoleh 28 emas di tahun 1975.

Dari SEAP Games, Myanmar memperoleh total medali sebanyak 619. Rinciannya adalah medali emas 198, medali perak 207 dan 214 perunggu. Myanmar (Burma) juga pernah sebagai tuan rumah pada 1961 dan 1969, diadakan di Rangoon.

Pada 1977, SEAP Games diganti menjadi SEA Games dan pesertanya bertambah tiga negara, Brunei Darussalam, Indonesia, serta Filipina dan sejak itu Myanmar tenggelam.
Raihan total medali tiap negara sejak 1977 sampai 2009 secara berurutan sebagai berikut (emas, perak, perunggu, total) : Indonesia 1422 - 1262 - 1251 - 3934, Thailand 1402 - 1208 - 1193 - 3803, Filipina 802 - 923 - 1121 2846, Malaysia 745 - 722 - 986 - 2453, Vietnam 490 - 448 - 518 - 1456, Singapura 464 - 514 - 768 - 1746, Myanmar 233 - 383 - 543 - 1159, Laos 44 - 46 - 130 ? 220, seperti dilansir dalam anakindonesia.com
Di SEA Games XXVI, Myanmar meraih 12 medali perak dan 16 medali perunggu dari cabang kano, atletik, takwondo, biliar/snooker, dayung, catur, panahan, menembak, loncat indah, gulat, karate dan silat.
Atlet negara itu masih bertarung dalam beberapa cabang lagi untuk mendapatkan medali emas pada nomor-nomor pertandingan yang mereka ikuti.
Myanmar berusaha mengangkat pamor mereka menjelang dan saat menjadi tuan rumah SEA Games XXVII 2013, kemudian menjadi ketua ASEAN pada 2014. ***6***



(T.A008/A/Z002/Z002) 16-11-2011 16:51:26

No comments: