Sunday, May 27, 2007

IMPOSSIBLE IS NOTHING

Athena, 28/8 -2004 - Frase "Impossible is nothing" serta "When you begin the only stop is at your destination !" meupakan motto Yunani bagi atlet mereka yang tampil dalam berbagai pertandingan Olimpiade yang berlangsung 13-29 Agustus 2004.
Motto itu diterakan pada gambar atlet di berbagai persimpangan jalan atau di tembok-tembok dalam ukuran besar.
Tapi ketika hal itu ditanyakan kepada seorang warga Yunani yang sedang menyaksikan gambar-gambar itu di tepi jalan, ia mengatakan ungkapan itu sebenarnya untuk semua atlet bahkan untuk semua orang yang akan atau sedang mengerjakan sesuatu.
Frase itu kalau diindonesiakan mungkin kira-kira berarti "tidak ada yang tidak mungkin" serta "ketika kita memulai sesuatu maka pemberhentian kita adalah tujuan kita".
Yunani yang pada 1997 sudah dipilih sebagai tuan rumah Olimpiade 2004, diberitakan besar-besaran belum siap menyelenggara Olimpiade karena banyaknya sarana, prasarana serta infrastruktur Olimpiade yang belum selesai.
Anggaran Olimpiade Athena pada awalnya disebut-sebut mencapai 4,6 milyar ero namun meningkat mencapai 10 milyar ero ($12, 1 milyar), melebih dua kali lipat dari target awal, sehingga mendorong semakin lebarnya celah anggaran keuangan Yunani di atas limit Uni Eropa, seperti diungkapkan sumber dari Kementerian Keuangan Yunani pada media.
Anggaran Olimpiade negara itu sebenarnya dipatok sebesar 4, 6 milyar ero, tapi karena meningkatnya anggaran untuk keamanan dan pembangunan berbagai infrastruktur yang berkaitan dengan Olimpiade maka anggaran negara itu membludak, termasuk anggaran keamanan yang meningkat melebihi target satu milyar dolar.
Sumber berita yang dikutip kantorberita itu melaporkan, bahwa ia sendiri merasa tidak jelas seberapa jauh sebenarnya kebutuhan Yunani sehingga minta bantuan keamanan pada NATO untuk melindungi sampai selesai Olimpiade Athena.
Dalam tempo dua bulan, Pemerintah Yunani sudah menaikkan perhitungan anggarannya, dari enam milyar ero menjadi tujuh milyar ero, sehingga Wakil Menteri Keuangan Petros Doukas memperingatkan bahwa tingginya anggaran Olimpiade itu akan memicu timbulnya deifisit anggaran Yunani di atas empat persen dari GDP tahun ini.
Menyusul defisit tahun lalu serta meningkatnya anggaran yang sudah direncanakan pada 2004, maka anggaran berjalan 2004 tampaknya akan defisit mencapai 4,5 persen, posisinya berada di atas limit tiga persen dari yang ditargetkan Uni Eropa. Defisit Yunani tahun lalu antaa 4,4 sampai 4,7 persen.
Pemerintahan konservatif Demokrasi Baru, yang memegang kursi kepemerintahan setelah memenangi Pemilu Maretlalu, disalahkan atas prakarsa mereka dalam membangun venues Olimpiade serta tingginya anggaran untuk kemanan.
Yunani mengeluarkan anggaran keamanan sebesar satu milyar ero untuk melindungi acara olahraga akbar itu setelah terjadi serangan 11 September 2001 di Amerka Serikat.
Kalangan oposisi sosialis, yang sebenarnya menolong Athena menjadi tuan rumah tapi kehilangan kekuasaan lima bulan lalu, mengatakan pemerintahan baru menghamburkan dana termasuk membangun sarana yang tidak berkaitan dengan Olimpiade, misalnya jalur baru lintas metro.
"Ada masalah pendanaan yang menjadi masalah besar dan hal ini akan melilit ke berbagai hal," kata Menteri Keuangan dan Ekonomi Yunani Yiorgos Alogoskoufis seperti disiarkan radio.
Athena tampaknya berhasil sebagai tuan rumah Olimpiade ke-28, yang untuk pertama kalinya kembali ke negara mereka sebagai negara pencetus Olimpiade modern pertama yang diadakan di negara itu pada 1896.
Bagaimana kelanjutan pembicaraan tentang perekonomian dalam negeri Yunani, mungkin masih dikaji berkesinambungan, sementara diperhitungkan pula pajak negara dari raykat Yunani selama Olimpiade ini dapat mencapai tujuh milyar ero.
Apa pun yang terjadi, Yunani atau lebih tepatnya Athena sudah menjalankan misi mereka menjadi tuan rumah yang terbaik dan hal-hal yang selama ini diperhitungkan akan mempengaruhi jalannya acara Olimpiade,--terutama dari sisi keamanan,--tidak ada terjadi dan orang di mana-mana merasa aman.
Tidak ada yang tidak mungkin dan Yunani sudah memulainya beberapa tahun lalu dan mereka akan mengakhirinya pada titik tujuan, yaitu sampai akhir Olimpiade yang usai 29 Agustus.
Ada lagi kata-kata yang tertera dengan huruf amat besar pada dinding-dinding gedung:
" Another Athens shall arise / And to remoter time / Bequeath, like sunset to the skies / The spelendor of its prime, / And leave, if nought so bright may line / All earth can take or Heaven can give."
Memang, tidak ada yang tidak mungkin, demikian pula dengan kiprah para atlet di medan laga termasuk tentu saja dengan tuan rumah sebagai penanggung jawab penyelenggara.
Bravo Athena. (ar loebis)

No comments: