Jakarta,
22/3 (ANTARA) - Sean Gelael melakukan debut luar biasa pada usia 16
tahun, ketika berada di tengah 30 pebalap dari berbagai benua yang akan
berlomba pada putaran pertama Kejuaraan FIA Fomula 3 Eropa 2013 di
Sirkuit Monza, Italia, pada akhir minggu ini.
Kejuaraan
itu merupakan jenjang menunju ajang perlombaan Formula Satu (F1) dan
setelah "lulus" pada F3, pebalap belia putera Ricardo Gelael itu akan
naik satu tingkat ke perlombaan GP-2.
"Saya
tahu perlombaan nanti pasti sangat ketat, apalagi hampir semua pebalap
lawan saya sudah mencicipi lomba ini ketika saya masih berusia 10
tahun," kata Sean mengomentari balapan awal dari 10 putaran yang akan
berlansgung sepanjang 2013.
"Saya merasa takjub. Target saya
adalah belajar dan maju terus dan saya akan melakukan yang terbaik
bersama tim saya," ungkap juara kedua Formula Pilota China itu.
"Bila
saya berhasil menghindari semua insiden seperti yang selalu terjadi di
Monza, saya yakin saya akan memiliki peluang mendapatkan poin. Dan bila
itu terjadi, bagi saya itu sama dengan suatu kemenangan. Tapi hal yang
paling penting adalah tampil bertambah baik dari waktu ke waktu," kata
Sean.
Hitung angka mundur sudah akan berlalu dan Sean Gelael
pasti amat takjub, karena Jumat merupakan hari pertamanya beraksi dalam
kompetisi di sirkuit bersejarah, Monza.
Sebagai pebalap termuda,
Sean juga merupakan pebalap paling minim pengalamannya di antara 30
pebalap yang akan mengikuti kejuaraan itu. Hampir semua peserta yang
berdatangan dari berbagai negara, sudah beberapa tahun mengikuti
kejuaraan itu.
Setelah tahun lalu mencicipi perlombaan Formula
Pilota China, ia melangkah panjang ke jenjang F3 ¿ merupakan jenjang
ketiga di bawah balapan tertinggi di dunia ¿ setelah Formula 1 dan
GP2.
Acara balapan ini menjadi amat berat bagi Sean, apalagi ia
harus bolak-balik Eropa-Indonesia, karena ia harus meneruskan studinya.
Ia butuh banyak waktu untuk latihan, tapi satu dari dua hari latihan di
Monza dibatalkan karena tebalnya salju.
Tapi
ia harus berada di dalam kendaraan Dallara yang dipasok mesin Mercedes
itu dan bersama dua teman lainnya dari tim Double R Racing harus siap
untuk beraksi pada perlombaan Sabtu dan Minggu.
Pada latihan
Selasa (19/3), para pebalap melaju dengan kecepatan rata-rata 260 km
per jam, meluncur kencang di atas aspal yang memercikkan salju di bagian
kanan dan kiri kendaraan.
"Setidaknya, Sean berhasil menemukan irama permainannya," demikian komentar Jeffrey JP dari tim Sean GP.
Lomba
putaran pertama musim ini, dimulai Jumat dengan latihan bebas pagi
selama 80 menit, disusul 40 menit berikutnya sebagai babak kualifikasi
pada petang hari. Ini penting, karena sebagai penentu posisi grid pada
tiga lomba (race) Sabtu dan Minggu.
Sirkuit Monza akan menjadi saksi sejarah berawalnya kejuaraan bergengsi itu.
Autodromo
di Monza yang terkenal, tidak jauh dari Milan, merupakan trek tercepat
dalam kalender perlombaan FIA Formula 3 European Championship.
Trek
itu mulai digunakan pada 1922 dan menjadi tuan rumah Italian Grand Prix
hampir setiap tahun. Sirkuit ini letaknya amat strategis, dikelilingi
pepohonan dan membangkitkan kenangan tentang kemegahan olahraga bermotor
sejak zaman dahulu, melalui patung-patung dan bangunannya.
Ini
merupakan lintasan yang pernah dijajal Sean - di atas Formula Abarth
pada tahun lalu - tapi perlombaan Sabtu dan Minggu pasti berbeda dan
akan lebih menakjubkan ketika lampu hijau menyala.
(T.A008/B/A. Budiman/A. Budiman) 22-03-2013 11:31:04
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment