Jakarta, 19/11 - Mungkin untuk pertama kalinya dalam sejarah reli nasional bahkan dunia, ketika empat pereli teratas tidak berubah kedudukannya mulai dari awal hingga usai melahap 11 trayek khusus (SS=special stage) sepanjang 166,50 km pada Kejurnas Reli Mobil di Kaltim, 14-16 November 2008.
Mereka adalah Cody Crocker, Rifat Sungkar, Rizal Sungkar dan Ricardo Gelael, sedangkan Subhan Aksa di posisi kelima pada etape I mengalami kerusakan kendaraan menjelang etape II sehingga posisinya digantikan Akbar Hadianto.
Dua pereli teratas, Cody dan Rifat, menggenjot Subaru Impreza WRX, disusul Rizal di atas Mitsubishi Evolution VIII, kemudian Ricardo di atas Subaru Impreza WRX dan Akbar tampil di atas Mitsubishi Evolution IX.
Namun yang mencengangkan ditilik dari segi apa pun, Cody didampingi navigator remaja Sean Gelael, tidak dapat ditembus pereli lain sejak SS-1 hingga SS-11, sehingga pereli Australia juara Reli Asia Pasifik 2006-2007-2008 itu tidak saja tampil sebagai pemenang, tetapi juga menghantarkan Sean sebagai juara nasional kategori navigator (co-pilot) 2008.
Lintasan reli yang diadakan di perkebunan akasia di kawasan Desa Sepaku, Kabupaten Penajam Passer Utara (PPU), sekitar 80 km baratdaya Balikpapan itu, dirancang amat sederhana dengan melintasi hanya tiga kawasan.
Kawasan pertama dinamai Logdump 1500-1 sepanjang 17,61 km, lintasan kedua 1500 Meriden-1 dan tempat ketiga Terunen A-1. Para pereli menyantap lintasan itu dalam tiga SS sebelum melakukan re-grouping siang hari dan setelah makan siang meneruskan perlombaan tiga SS berikutnya di tempat sama alias mengulang lomba.
Pada lima SS hari kedua, sebanyak 20 pereli -berkurang satu orang dari hari pertama,--menerusakan adu kecepatan di tempat sama dengan arah berlawanan. "Karakter jalan bila berlawanan biasanya ada perbedaannya," kata Subhan Aksa, pereli PWRC yang menaiki Mitsubishi Evolution VI, yang mengalami kerusakan kendaraan ketika akan memulai permainan di hari kedua pada SS-7.
"Hujan subuh tadi membuat lintasan amat licin. Kalau esok masih hujan juga, maka perlombaan akan sukar diprediksi," kata Akbar Hadianto yang menggenjot Misubishi Evolution IX, pada perlombaan hari pertama, ketika menempati urutan keenam dan akhirnya naik ke tangga kelima setelah Subhan bersama navigator Hade Mboi mengalami masalah dengan kendaraan mereka.
Cody mengatakan, setelah berhasil menguasai permainan pada hari pertama dengan waktu 51 menit 43, 33 detik, terpaut dua menit lebih dari Rifat, Rizal dan Ricardo maka ia harus berusaha tidak mengambil risiko pada hari kedua. "Kami harus konstan tetapi berusaha tidak menurunkan irama kecepatan dan tidak ambil risiko," kata Cody.
Dalam Kejurnas Gudang Garam International Rally 2008 sebagai putaran akhir untuk musim lomba 2008, praktis persaingan ketat terjadi antara dua bersaudara Rifat dan Rizal setelah Ricardo stabil di urutan keempat. Pada 11 SS yang dilombakan, Ricardo secara berurutan pada setiap SS menempati posisi 4, 5, 4, 5, 5, 4, 5, 3, 5, 4, 5.
Rifat yang dipandu Bill Hayes (Australia), navigatornya di putaran Asia Pasifik (APRC) dan satu tim dengan Cody di Subaru Motorimage Singapura, tiap SS menempati posisi 3, 3, 5, 4, 4, 3, 3, 2, 4, 3, 3. Sedangkan Rizal memposisikan diri pada urutan 3, 3, 5, 4, 4, 3, 2, 4, 3, 2, 2.
Posisi terbaik Subhan Aksa berada di urutan kedua dan ketiga pada SS-4 dan SS-5 sedangkan Akbar Hadianto urutan kedua pada SS-2 dan ketiga pada SS-3 serta kedua pada SS-9.
Pada akhir perlombaan hari kedua, Cody membuktikan kepiawannya sebagai pereli APRC, menyelesaikan perlombaan dengan waktu satu jam 51 menit, 53,33 detik, terpaut tiga menit 9,63 detik dengan Rifat.
GR-2 dan N-15
Pereli remaja Adwitya Amandio yang menggenjot Mitsubishi Lancer GT-i dan tampil sebagai juara Grip GR-2, juga stabil pada posisinya di tangga kesembilan overall, setelah melaju dari gerak awal ke-17.
Posisi pereli DKI yang didampingi Boy Martadinata itu mulai SS-1 hingga SS-11 secara berurutan adalah 9, 9, 9, 9, 9, 10, 10, 8, 10, 10 dan 11sedangkan posisi Mago Sarwono di atas Suzuki SX-4 sebagai juara Grup N-15 dan overall ke-11 secara berurutan menempati posisi 11, 12, 11, 13, 11, 12, 9, 13, 8, 9, 10.
Pimpinan Lomba Jeffrey JP menuturkan, perlombaan putaran terakhir Kejurnas itu berlangsung mulus, arena lomba tidak merusak kendaraan kendati faktor kecepatan tinggi masih tetap memegang peranan.
"Di sini butuh skill pereli karena jalur lomba di tanah berkerikil itu amat keras tetapi amat licin bila terkena siraman hujan. Jalur panjang untuk mengembangkan kecepatan ada dan ada pula tikungan yang harus dijinakkan para pereli," kata Jeffrey.
Ketrampilan untuk melarikan kendaraan, apalagi mobil canggih, amat menentukan dalam perlombaan itu. Pada lintasan terpanjang di SS-2 (17, 72km), Cody mencetak waktu 10. 58, 90 sedangkan urutan kedua Akbar (11.14,70) sementara Rizal di tangga ketiga (11.16, 70) dan Rifat keempat (11.21, 30).
Ketika petang hari saat lintasan semakin kering, Cody melaju lebih cepat pada SS-5 yang merupakan ulangan dari SS-2. Ia membuat angka 10.14, 10, terpaut sekitar 18 detik dengan Rifat (10.33,80). Subhan di urutan ketiga (10.35, 60) sedangkan Rizal keempat (10.41, 80).
Dengan hasil konstan perlombaan putaran akhir Kejurnas reli musim 2008 itu, kendati Cody tampil sebagai juara, namun Rifat yang mendapat tambahan 20 poin sehingga ia tampil sebagai juara nasional 2008 sekaligus mempertahankan gelar juara 2007.
Posisi kedua gelar nasional musim ini adalah Rifat Sungkar disusul Ricardo Gelael yang pernah menjadi juara nasional 2006.
Sedangkan juara nasional kategori navigator jatuh pada Sean Gelael, yang tahun depan ditargetkan orangtuanya, Ricardo Gelael, untuk duduk di bangku driver dan akan menyetir sendiri kendaraanya di medan laga kejuaraan reli.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment