Monday, February 4, 2008

RELI DUNIA KEMBALI KE RI

Rencana pelaksanaan kejuaraan dunia (WRC=world rally championship) di Indonesia mengalami kemajuan besar pada Jumat (31/8/2007) ketika Menegpora Adhyaksa Dault yang mengutus asisten deputi pembinaan prestasi olahraga, James Tangkudung, bertemu langsung dengan presiden WRC FIA, Morrie Chandler di sela-sela pelaksanaan seri ke-11WRC di Selandia Baru.

“Dalam pertemuan itu, James didampingi Harris Gondokusumo (biro olahraga roda empat PP IMI) dan kita mendapat banyak masukan soal waktu rencana pelaksanaan WRC di Indonesia,” kata Direktur PT Bloedus Management Indonesia (BMI), Jefrey JP dari Selandia Baru, Jumat malam.

Morrie yang juga tokoh di balik kesuksesan reli Selandia Baru sebelum terpilih sebagai presiden WRC FIA, juga memberi arahan yang harus dilakukan oleh PP IMI dalam waktu dekat, katanya.

“Sebelumnya, pelaksanaan WRC Indonesia ditargetkan tahun 2009 di Makassar. Namun ada perkembangan baru di FIA soal rencana kalender kejuaraan reli dunia tersebut. Mulai tahun 2010, rencananya FIA akan memberi kesempatan bagi 12 negara yang di tahun 2009 tidak menggelar WRC,” kata Jeffrey JP, direktur PT BMI yang mempromotori reli nasional dan internasional di Indonesia.

Negara-negara itu, katanya, akan mendapat kontrak pelaksanaan event selama dua tahun hingga 2011 dan bila Indonesia tetap ngotot menggelar WRC di 2009, kemungkinan pelaksanaannya kembali baru di 2012.

Di masa peralihan antara regulasi soal kalender WRC inilah, Morrie menyarankan kepada Indonesia untuk tidak mengambil di 2009, ujar Jeffrey.

Menurut pengalamannya menyelenggarakan WRC di Selandia Baru dulu, katanya, pihak penyelenggara baru akan menuai keuntungan ekonomis di tahun kedua. “Tahun pertama, investasi akan sangat besar karena infra strukturnya belum siap, seperti pelatihan untuk petugas lapangan,” tutur Jeffrey.

berdasar saran inilah, PP IMI yang diwakili Harris dan penyelengara reli di Tanah Air sepakat untuk memundurkan jadwal dari 2009 menjadi 2010.

“Dua kali pelaksanaan WRC yang berdekatan itu (2010 dan 2011) diyakini punya keuntungan buat Indonesia. Bukan hanya dari sisi ekonomis, namun juga waktu persiapan yang lebih lama memberi kesempatan penyelenggaraan yang lebih sempurna, jelas Jeffrey yang juga mantan navigator nasional.

Morrie juga mengarisbawahi soal peninjau (oberver) dari FIA, kata Jeffrey, yang akan menilai kelayakan penyelenggaran event reli di tanah air, seperti APRC Makassar.
Menurutnya, PP IMI harus segera mengajukan surat permohonan sebagai kandidat WRC di 2008 agar bisa disetujui sebagai pelaksana WRC di 2010. Ini harus dilakukan secepatnya sebelum 12 September 2007 karena FIA akan menggelar rapat tahunan untuk menentukan kalender WRC selama dua tahun di 2010 dan 2011 sekaligus.

Penyelenggara reli di Tanah Air, dalam hal ini BMI, jelas Jeffrey, juga disarankan memakai seorang adviser (penasihat) yang sudah biasa dan berhasil menggelar seri WRC dengan sukses.

Pada kesempatan itu, pemerintah melalui asisten deputi pembinaan prestasi olahraga melihat kunci sukses penyelengaraan seri kejuaraan dunia WRC secara benar.

“Reli Selandia Baru adalah satu-satunya seri yang bertahan paling lama dalam kalender WRC. Kemegahan sebuah event dunia yang mampu mendatangkan devisa bagi negara tercermin jelas di reli ini,” kata Jeffrey. (a.r. loebis)

No comments: